18.9.16

Ngeri! Tubuh Dirantai, Masih Bernafas, Dibuang ke Jalinsum


TobaTimes-Seorang pria dengan tubuh dirantai dan digembok, dibuang ke jalinsum, Jumat (16/9) dini hari. Peristiwa itu disaksikan langsung warga Lorong Dua, Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Korban saat dirawat di RSUD Madina sebelum meninggal.
Saat kejadian, waktu sudah pukul 01.00 Wib dini hari. Warga sekitar mendengar sesuatu terlempar dari pick-up berwarna hitam dengan bak tertutup yang sedang melintas. Atap pick-up terbuat dari terpal biru, melaju ke arah Sidimpuan.

Warga lalu sadar bahwa sesuatu yang terlempar itu bukan barang, melainkan tubuh manusia. Beberapa warga di sekitar lokasi langsung berteriak memanggil pick-up agar berhenti. Sebab mereka mengira telah terjadi kecelakaan.

“Buumb, begitu suaranya, membuat warga memperhatikan mobil itu. Awalnya mengira itu berlanggar, lalu dipanggil, malah makin cepat lajunya,” ujar Bang Regar, pemilik rumah tepat berhadapan dengan lokasi tubuh terlempar.

Bapak berusia 50-an tahun yang ditemui di usaha warung kopi miliknya di kawasan Persawahan Aek Latong, Hutapuli, itu mengaku, malam itu dia baru saja masuk rumah dan keluar. Lalu dia terkejut menyaksikan tubuh itu terikat dengan rantai dan digembok pada kedua tangan ke arah belakang.

“Kalau plat kendaraan itu gak terlihat lagi, karena kami memperhatikan mobil itu setelah jauh dan fokus melihat orang yang jatuh ini. Tidak tahu juga berapa di dalam mobil,” katanya.

Warga lain bernama Kifli yang saat itu berada di warung kopi dekat lokasi, juga mengatakan hal yang sama. Ia tidak dapat melihat berapa jumlah orang di mobil pick-up itu. Di tengah jalinsum itu, korban sebenarnya masih bernyawa namun tidak dapat lagi berbicara, sudah sekarat.

“Lukanya di bagian kepala belakang, mungkin karena pukulan. Kemudian di punggung seperti ada cakaran, saat itu tubuhnya telungkup ke aspal,” ujar Kiffli.

Tidak ada warga yang berani menyentuh korban sebelum pihak Kepolisian dari Polsek Siabu datang. “Kreta dilintangkan di tengah jalan itu, supaya mobil yang melintas hati hati. Kami tidak ada menyentuh korban sebelum polisi datang, masih hidup saat itu, masih bernafas, tapi tidak ada suara. Kalau dari penampilan, kayaknya supir ini,” tambah Bang Regar lagi.

Selain mereka berdua, adalagi warga di lokasi kejadian, Amir Harahap, pemilik warung selular dekat lokasi lokasi kejadian. Namun Amir enggan memberi kesaksian.

Korban mengenakan kameja berlengan panjang dengan warga putih bermotif kotak dengan lis hitam. Celana yang digunakan jenis jeans berwarna krem dan menggunakan ikat pinggang bertali kulit hitam.

Ciri ciri lain, rambut ikal, kulit sawo matang, tinggi badan 165 Sentimeter. Lelaki itu meninggal pada pukul 12.00 WIB di RSUD Panyabungan dan saat ini masih berada di Kamar Jenazah RSUD Panyabungan.

Kanit Reskrim Polsek Siabu Aiptu Viktor menerangkan, motif pada peristiwa itu sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan bidang sosial Pemkab Madina untuk mencari tahu kemungkinan adanya warga hilang. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment