TobaTimes, Asahan - Warga Asahan kembali heboh penemuan sesosok bayi laki-laki. Teranyar, sesosok bayi laki-laki ditemukan di belakang rumah salahsatu warga di Dusun VIII, Desa Bangun Sari, Kecamatan Silau Laut, Asahan, Senin (19/9) subuh sekira pukul 05.00 WIB. Tapi sayang, bayi tersebut sudah tidak bernyawa.
Bayi ini yang dibuang di kebun sawit. |
Dia terkejut, ternyata ada sesosok mayat bayi dalam posisi terlentang berjarak satu meter dari belakang pintu dapur milik tetangganya Nenek Saini (60). Temuan mayat bayi itu kemudian diberitahukan ke warga sekitar.
"Mayat itu sempat dikuburkan, namun diketahui sudah tergali oleh seekor hewan dan tercium lah aroma tidak sedap itu," ujar Panjol, kepada koran ini, Selasa (20/9).
Jasad bayi itu kemudian dibawa ke puskesmas dan warga juga memberi laporan ke Pihak Polsek Air Joman. Namun untuk menindak lanjuti penemuan mayat bayi tersebut, pihak polsek melimpahkan ke Polres Asahan untuk ditindak lanjuti.
Pantauan wartawan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum H Abdul Manan Simatupang (RSU HAMS) Kisaran, jasad bayi terlihat tanpa sehelai benang dengan mulut terikat.
Salahsatu perawat di IGD RSU HAMS Kisaran menuturkan, diperkirakan bayi tersebut sudah berusia satu bulan. Diduga bayi tersebut meninggal akibat kain yang disekapkan di bagian mulutnya.
Kasat Reskrim AKP Bayu Putra, didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Asahan IPTU Rusli menerangkan kasusnya masih dalam penyelidikan polisi. Saat ini, pihaknya masih mengintrogasi Teci (19), warga Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Asahan dan Oci (18), warga sekitar Bangun Sari Silo Laut yang diduga merupakan ibu dan ayah bayi malang tersebut.
Penemuan bayi laki-laki di Desa Bangun Sari ini menambah daftar kasus pembuangan bayi di Asahan. Sebelumnya, Jumat (16/9), sesosok bayi laki-laki ditemukan di perladangan sawit Desa Padang Pulau, Kecamatan Bandar Pulau, Asahan. Saat ditemukan bayi ini dalam keadaan hidup dengan tali pusar belum lepas.
Saat itu Robialim (30), warga setempat lagi asik membersihkan ladang dan dikejutkan suara tangisan seorang bayi laki-laki di kebun kelapa sawit milik Jul. Bayi tersebut dibiarkan berada di bawah pohon sawit hanya berselimutkan kain panjang dengan kondisi tali pusar masih belum dipotong.
Kepada wartawan, Robialim menuturkan, setelah mendengar tangisan tersebut dia langsung mendatangi arah suara bayi tersebut. Ia mengaku terkejut saat melihat ada bayi laki-laki.
Lalu, Robialim langsung mengangkat bayi itu dan membawanya ke rumah bidan desa di Dusun V, Desa Padang Pulau. Sesampainya di rumah bidan, bayi tersebut langsung dipotong pusarnya. Robialim pun langsung memanggil pihak kepala desa untuk melaporkan kejadian ini.
“Bidan itu juga terkejut melihat saya menggendong bayi. Oleh bidan tersebut, saya ditanyai itu anak siapa dan saya bilang saya temukan di kebun sawit. Oleh bidan itu, tali pusat bayi itu lalu dipotong,” katanya.
Setelah disampaikan ke kepala desa, lalu kepala desa melaporkan penemuan bayi tersebut ke polisi.
Kasat Reskrim AKP Bayu Putra Samara SIK, didampingi IPDA M Khomaini SIK bersama personil Reskrim langsung berangkat ke Bandar Pulau untuk melakukan penyelidikan mencari tahu siapa orangtua bayi.
Didampingi kepala desa, polisi membawa bayi tersebut ke Puskesmas Aek Songsongan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.
"Kondisi bayi laki-laki itu dalam keadaan sehat dengan berat badan 3 kg dan saat ini pihak Polsek Bandar Pulau akan melakukan penyelidikan siapa orang tua bayi tersebut," ujar Kapolres Asahan AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK melalui AKP Amdi Karna SIK.
Petugas medis dr Roy Sitorus yang menangani bayi malang itu menerangkan, bayi itu diprediksi masih berusia satu hari. “Bayi tersebut sehat dan sudah dalam penanganaan medis,” kata dr Roy Sitorus. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment