23.8.16

Saling Hantam di Kedai Tuak Gara-gara Salah Paham

TobaTimes-Jonser Tampubolon (41), babak belur dan mengalami luka parah setelah dianiaya teman sekampungnya Reno Jaluhu (30). Jonser dianiaya Reno diduga disebabkan adanya kesalahpahaman pada saat minum di kedai tuak.

Ilustrasi.
Berdasarkan informasi, penganiayaan itu terjadi pada hari Minggu (21/8) malam, di warung tuak milik marga Sitio, tepatnya di Nagori Bayu, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Ceritanya berawal pada saat keduanya dan sejumlah warga lainnya minum tuak di warung tersebut, Minggu sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, diduga sebelumnya pelaku dengan korban ada permasalahan pribadi yang akhirnya terjadi perdebatan.

Tak tahan mendengar perkataan Jonser, membuat Reno tersinggung dan akhirnya Reno melayangkan pukulan kebagian kepala korban, dan terjadilah pertengankaran. Melihat kondisi itu, sejumlah warga melerai keduanya. Namun, pada saat hendak pulang kerumahnya masing-masing, Reno kembali menyerang dan menghantam kepala dan kening Jonser menggunakan batu. Akibatnya, kepala korban mengeluarkan darah dan keningnya mengalami luka lebam. Tak terima tindakan Reno, Jonser langsung membuat pengaduan ke Polsek Dolok Pardamean.

Kapolsek Dolok Pardamean AKP J Aritonang melalui Kanit Reskrim Ipda B Manik saat dikonfirmasi membenarkan adanya penganiayaan itu. Dia menjelaskan, sesuai hasil pemeriksaan saksi, penganiayaan itu terjadi disebabkan adanya kesalapahaman antara pelaku dengan korban.
"Mungkin sudah ada masalah mereka sebelumnya. Sewaktu di warung tuak, pelaku bertanya kepada korban 'kenapa lihat-lihat matamu?" ujar Kanit Reskrim mengulangi pengakuan pelaku.

Karena pertanyaan pelaku, lanjut Kanit, terjadilah perdebatan dan berujung pada penganiayaan terhadap korban. "Saat ini kasus itu masih ditangani. Masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Apabila memenuhi unsur pidana, pelaku akan ditetapkan sebagai tersangka," jelas Kanit Reskrim. (jos/ms)
TobaTimes-Jonser Tampubolon (41), babak belur dan mengalami luka parah setelah dianiaya teman sekampungnya Reno Jaluhu (30). Jonser dianiaya Reno diduga disebabkan adanya kesalahpahaman pada saat minum di kedai tuak.

Berdasarkan informasi, penganiayaan itu terjadi pada hari Minggu (21/8) malam, di warung tuak milik marga Sitio, tepatnya di Nagori Bayu, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

Ceritanya berawal pada saat keduanya dan sejumlah warga lainnya minum tuak di warung tersebut, Minggu sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu, diduga sebelumnya pelaku dengan korban ada permasalahan pribadi yang akhirnya terjadi perdebatan.

Tak tahan mendengar perkataan Jonser, membuat Reno tersinggung dan akhirnya Reno melayangkan pukulan kebagian kepala korban, dan terjadilah pertengankaran. Melihat kondisi itu, sejumlah warga melerai keduanya. Namun, pada saat hendak pulang kerumahnya masing-masing, Reno kembali menyerang dan menghantam kepala dan kening Jonser menggunakan batu. Akibatnya, kepala korban mengeluarkan darah dan keningnya mengalami luka lebam. Tak terima tindakan Reno, Jonser langsung membuat pengaduan ke Polsek Dolok Pardamean.

Kapolsek Dolok Pardamean AKP J Aritonang melalui Kanit Reskrim Ipda B Manik saat dikonfirmasi membenarkan adanya penganiayaan itu. Dia menjelaskan, sesuai hasil pemeriksaan saksi, penganiayaan itu terjadi disebabkan adanya kesalapahaman antara pelaku dengan korban.
"Mungkin sudah ada masalah mereka sebelumnya. Sewaktu di warung tuak, pelaku bertanya kepada korban 'kenapa lihat-lihat matamu?" ujar Kanit Reskrim mengulangi pengakuan pelaku.

Karena pertanyaan pelaku, lanjut Kanit, terjadilah perdebatan dan berujung pada penganiayaan terhadap korban. "Saat ini kasus itu masih ditangani. Masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Apabila memenuhi unsur pidana, pelaku akan ditetapkan sebagai tersangka," jelas Kanit Reskrim. (jos/ms)

0 comments:

Post a Comment