TobaTimes-Ancaman kekeringan di Kabupaten Padang Lawas terus terdengar. Salah satunya, di Desa Handio Kecamatan Sosa. Saat ini, warga desa harus melangsir air dari sungai berjarak sekitar satu kilometer. Ironisnya, Sungai Sosa yang terbilang cukup besar di dekat desa ini sudah mengering.
Saat didatangi tim Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanisasi Berbasis Masyarakat) Kabupaten Padang Lawas, Sabtu (20/8) lalu, warga di sini curhat soal susahnya mendapatkan air. Tidak hanya ibu-ibu, bapak-bapak juga ikut curhat, karena ternyata mereka terpaksa mengangkut air dari jarak yang cukup jauh ke rumah mereka.
"Tak tahan lagi kami melangsir air tiap hari. Sudah cukup berat di sini air," kata seorang warga, diamini beberapa warga lain saat berkumpul di rumah kepala desa setempat.
Senada dikatakan Maryam, seorang ibu rumah tangga lain. Ia mengaku, sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk membangun fasilitas air bersih di tempat mereka.
Sebenarnya, beberapa tahun lalu, sudah ada fasilitas air bersih di desa ini yang dibangun dari program PNPM. Namun, ternyata fasilitas air bersih itu tidak pernah bisa digunakan oleh warga. Airnya tak pernah mengalir ke bak penampungan umum yang tersedia.
"Mana pula airnya ada. Pipanya lebih tinggi dari sumber airnya," celetuk satu warga.
Desa Handio memang tercatat menjadi satu desa yang cukup sulit mendapatkan air di saat musim kemarau. Karena itu, desa ini termasuk menjadi satu prioritas untuk dibangun fasilitas air bersih dari Pamsimas yang bersumber dana dari Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kami baru membuat proposalnya bapak-bapak dan ibu-ibu ya. Mudah-mudahan terkabul dan bisa dibangun sarana air bersih di sini," kata Pebrina, satu di antara empat fasilitator Pamsimas Kabupaten Padang Lawas yang hadir saat itu.
Kepala Desa Handio Baha Hasibuan mengaku sangat menyambut rencana pembangunan sarana air bersih di desa itu. Bahkan, dikatakannya, pihaknya dari desa pun siap mengalokasikan dana desa untuk penunjang program Pamsimas itu.
"Kita bantu nanti alokasikan dana desa untuk mendukung Pamsimas membangun sarana air bersih. Kalau kita sepakat, itu bisa," kata Baha.
Program Pamsimas memang berbeda dengan program pemerintah lain yang semuanya bersumber dana dari pemerintah. Pamsimas pembiayaan tetap dilibatkan masyarakat dalam bentuk dana swadaya. Kemudian, warga juga harus ikut gotong royong, yang dianggap menjadi andil masyarakat untuk program itu.
"Sebenarnya, bukan tak cukup uang pemerintah untuk membangun sarana air bersih di masyarakat. Tapi, inilah bedanya Pamsimas dengan proyek lain, masyarakat diminta partisipasinya, agar ada rasa memiliki mereka terhadap bangunan itu," kata Khaidir Harahap, Ketua Panitia KEmitraan Pamsimas Kabupaten Padang Lawas yang juga menjabat Kabid Infrastruktur dan Tata Ruang Bappeda Palas. (int)
Ilustrasi |
"Tak tahan lagi kami melangsir air tiap hari. Sudah cukup berat di sini air," kata seorang warga, diamini beberapa warga lain saat berkumpul di rumah kepala desa setempat.
Senada dikatakan Maryam, seorang ibu rumah tangga lain. Ia mengaku, sangat berharap ada perhatian pemerintah untuk membangun fasilitas air bersih di tempat mereka.
Sebenarnya, beberapa tahun lalu, sudah ada fasilitas air bersih di desa ini yang dibangun dari program PNPM. Namun, ternyata fasilitas air bersih itu tidak pernah bisa digunakan oleh warga. Airnya tak pernah mengalir ke bak penampungan umum yang tersedia.
"Mana pula airnya ada. Pipanya lebih tinggi dari sumber airnya," celetuk satu warga.
Desa Handio memang tercatat menjadi satu desa yang cukup sulit mendapatkan air di saat musim kemarau. Karena itu, desa ini termasuk menjadi satu prioritas untuk dibangun fasilitas air bersih dari Pamsimas yang bersumber dana dari Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kami baru membuat proposalnya bapak-bapak dan ibu-ibu ya. Mudah-mudahan terkabul dan bisa dibangun sarana air bersih di sini," kata Pebrina, satu di antara empat fasilitator Pamsimas Kabupaten Padang Lawas yang hadir saat itu.
Kepala Desa Handio Baha Hasibuan mengaku sangat menyambut rencana pembangunan sarana air bersih di desa itu. Bahkan, dikatakannya, pihaknya dari desa pun siap mengalokasikan dana desa untuk penunjang program Pamsimas itu.
"Kita bantu nanti alokasikan dana desa untuk mendukung Pamsimas membangun sarana air bersih. Kalau kita sepakat, itu bisa," kata Baha.
Program Pamsimas memang berbeda dengan program pemerintah lain yang semuanya bersumber dana dari pemerintah. Pamsimas pembiayaan tetap dilibatkan masyarakat dalam bentuk dana swadaya. Kemudian, warga juga harus ikut gotong royong, yang dianggap menjadi andil masyarakat untuk program itu.
"Sebenarnya, bukan tak cukup uang pemerintah untuk membangun sarana air bersih di masyarakat. Tapi, inilah bedanya Pamsimas dengan proyek lain, masyarakat diminta partisipasinya, agar ada rasa memiliki mereka terhadap bangunan itu," kata Khaidir Harahap, Ketua Panitia KEmitraan Pamsimas Kabupaten Padang Lawas yang juga menjabat Kabid Infrastruktur dan Tata Ruang Bappeda Palas. (int)
0 comments:
Post a Comment