TobaTimes-Untuk memberi pengetahuan tentang bahaya pernikahan dini, Pemkab Humbahas melalui Kantor Keluarga Berencana (KB) setempatmengelar sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan dini bagi kaum hawa, Kamis (25/8).
Peserta sosialisasi itu berasal dari pelajar SMP, SMA dan pengurus Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK R/M) dan guru pembimbing SMP dan SMA.
Narasumber berasal dari Duta Mahasiswa Generasi Berencana Provinsi Sumut 2015 Annisa Ul Husni (mahasiswa kedokteran UMSU), Camelia Nasution dari PKPA (pusat kajian dan perlindungan anak) Sumut, Kasubbid Bina Ketahanan Remaja perwakilan BKKBN Sumut Fifi Darvina dan Wieke Imelda Sari dari Bina Ketahanan Remaja perwakilan BKKBN Sumut.
Para narasumber membahas tentang pendewasaan usia perkawinan dan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Wakil Baupati Humbahs Saut P Siamamora mengatakan, sosialisasi ini penting diikuti dalam rangka pengendalian para pemuda yang melakukan pernikahan dini. “Ini adalah salah satu program untuk mengendalikan peningkatan penduduk dengan cara penundaan pernikahan dini. Karena, menjalani jenjang itu perlu kesiapan mental yang cukup dan dari segi biologis dan psikologi. Bahkan, dari aspek kesiapan ekonomi dan materi perlu diperhatikan,” katanya.
Dia juga mengatakan, saat ini banyak kasus yang menimpa generasi muda, antara lain kasus narkoba, kejahatan dan pergaulan bebas. “Maka dari itu, perlu diberikan pengertian untuk remaja maupun anak tentang bahayanya pernikahan dini melalui sosialisasi ini,” tandasnya.
Selain itu, pernikahan di usia muda merupakan salah satu masalah yang dihadapi generasi muda dan pada tahap selanjutnya menjadi masalah besar bagi kependudukan dan keluarga berencana karena akan berdampak pada tingginya angka kelahiran.
Saut mengajak para remaja, khususnya di Humbahas untuk merencanakan pendidikan dan karir. Merencanakan pernikahan di usia yang tepat, meningkatkan kesehatan reproduksi dan menerapkan pola hidup sehat bebas narkoba. Perencanaan pendidikan dan karir berkaitan dengan potensi dan kemampuan diri seseorang.
“Pada usia muda yang produktif sudah seharusnya para remaja mengeksplorasi diri mereka untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin untuk pemantapan karir mereka di masa yang akan datang,” teranagnya.
Sebelumnya, Kakan Keluarga Berencana Polora Napitupulu mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada remaja agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan reproduksinya dan terhindar dari resiko yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi seperti seksualitas, HIV/AIDS dan narkoba.
Kemudian pentingnya pendewasaan usia perkawinan sehingga terbentuk generasi berencana, yaitu remaja yang memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana. Berkarir dalam pekerjaan secara terencana serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga.(int)
Ilustrasi. |
Narasumber berasal dari Duta Mahasiswa Generasi Berencana Provinsi Sumut 2015 Annisa Ul Husni (mahasiswa kedokteran UMSU), Camelia Nasution dari PKPA (pusat kajian dan perlindungan anak) Sumut, Kasubbid Bina Ketahanan Remaja perwakilan BKKBN Sumut Fifi Darvina dan Wieke Imelda Sari dari Bina Ketahanan Remaja perwakilan BKKBN Sumut.
Para narasumber membahas tentang pendewasaan usia perkawinan dan tentang kesehatan reproduksi remaja.
Wakil Baupati Humbahs Saut P Siamamora mengatakan, sosialisasi ini penting diikuti dalam rangka pengendalian para pemuda yang melakukan pernikahan dini. “Ini adalah salah satu program untuk mengendalikan peningkatan penduduk dengan cara penundaan pernikahan dini. Karena, menjalani jenjang itu perlu kesiapan mental yang cukup dan dari segi biologis dan psikologi. Bahkan, dari aspek kesiapan ekonomi dan materi perlu diperhatikan,” katanya.
Dia juga mengatakan, saat ini banyak kasus yang menimpa generasi muda, antara lain kasus narkoba, kejahatan dan pergaulan bebas. “Maka dari itu, perlu diberikan pengertian untuk remaja maupun anak tentang bahayanya pernikahan dini melalui sosialisasi ini,” tandasnya.
Selain itu, pernikahan di usia muda merupakan salah satu masalah yang dihadapi generasi muda dan pada tahap selanjutnya menjadi masalah besar bagi kependudukan dan keluarga berencana karena akan berdampak pada tingginya angka kelahiran.
Saut mengajak para remaja, khususnya di Humbahas untuk merencanakan pendidikan dan karir. Merencanakan pernikahan di usia yang tepat, meningkatkan kesehatan reproduksi dan menerapkan pola hidup sehat bebas narkoba. Perencanaan pendidikan dan karir berkaitan dengan potensi dan kemampuan diri seseorang.
“Pada usia muda yang produktif sudah seharusnya para remaja mengeksplorasi diri mereka untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin untuk pemantapan karir mereka di masa yang akan datang,” teranagnya.
Sebelumnya, Kakan Keluarga Berencana Polora Napitupulu mengatakan, sosialisasi ini dilaksanakan untuk memberikan informasi kepada remaja agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan reproduksinya dan terhindar dari resiko yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi seperti seksualitas, HIV/AIDS dan narkoba.
Kemudian pentingnya pendewasaan usia perkawinan sehingga terbentuk generasi berencana, yaitu remaja yang memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana. Berkarir dalam pekerjaan secara terencana serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga.(int)
0 comments:
Post a Comment