TobaTimes-Warga Jalan Sisingamangaraja kaget bukan kepalang. Mereka kaget melihat sesosok laki-laki yang awalnya dikira tertidur di samping perlintasan kereta api, ternyata telah meninggal dunia.
“Kukira orang tidur nak, gak tahunya pas saya dekati dari bawah kepalanya keluar darah kental. Terus saya panggil warga, gak tahunya sudah meninggal dunia,” terang Suri, salahseorang warga Jalan Sisingamangaraja, Kamis (25/8). Suri menyebutkan, tubuh korban ditemukan tak jauh dari pintu palang di sekitar persimpangan Jalan Sisingamangaraja dengan Jalan Pelita, sekira pukul 12.30 WIB.
Dari pengakuan warga lainnya, sebelumnya korban terlihat berjalan menyeberangi perlintasan KA setelah memarkirkan sepedamotornya di Jalan Pelita. "Tadi memang kulihat bapak ini nyeberang. Mungkin bapak ini disambar kereta api bisnis yang dari Rantau," ujar salah seorang pria di lokasi kejadian.
“Setahuku, bapak itu kerja di PDAM bang," timpal Sulaiman Lubis (55), warga Jalan Gang Bersama, Kelurahan Lestari Kisaran Timur, yang ikut membantu petugas melakukan evakuasi jenazah korban ke RSUD HAMS Kisaran.
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Muhammad Rikki SIK, melalui Kanit Laka IPDA S Tambunan SH menerangkan bahwa korban ditabrak Kereta Api Bisnis Sri Bilah. Dari keterangan yang mereka himpun, korban merupakan pegawai PDAM Silau Piasa Asahan.
Diduga akibat benturan keras KA, lanjut Tambunan, kepala belakang sebelah kiri mengalami koyak lebar.
“Kita masih memintai keterangan saksi dan pihak PT KAI," ujar Kanit Laka IPDA S Tambunan, ketika ditemui di Ruang IGD RSUD HAMS.
Indra Lubis (43), saudara kandung korban mengatakan, selama hidupnya, korban sangat perhatian kepada adik-adiknya, meskipun mereka sudah sama-sama sudah berkeluarga.
"Baik kali abang kami ini. Orangnya gak pernah marah sama kami. Mudah-mudahan Allah melapangkan kuburannya," ucapnya dengan berurai air mata.
Usai mendapatkan perawatan, jasad korban selanjutnya dibawa menuju rumah duka. Rencananya, korban akan dikebumikan hari ini Jumat (26/8), usai salat zuhur, di pekuburan Muslim Jalan FL Tobing, Kisaran Timur.
Menurut salah seorang rekan korban di PDAM Silau Piasa, beberapa hari sebelum kejadian, korban menunjukkan gelagat yang tidak seperti biasanya. “Kemarin-kemarin dia ini suka nyanyi sendiri. Tadi pagi juga, kami padahal rapat itu jam 10 sama pimpinan, tadi kawan ini keluar kantor sambil senyum pas kutegor,” ujarnya seraya meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Dia menyebutkan bahwa pada bulan Juni 2017, korban akan memasuki usia pensiun. “Gitu lah kalau nahas ya..," ujar rekan kerjanya.
Ia mengungapkan, korban bekerja di PDAM Silau Piasa, ditempatkan di bagian lapangan. "Kawan unit kordinator hubungan pelanggan. Jadi memang jarang berada di kantor, biasanya di lapangan," ujar pria yang mengaku seumuran dengan korban. (bbs/int)
Ilustrasi. |
Dari pengakuan warga lainnya, sebelumnya korban terlihat berjalan menyeberangi perlintasan KA setelah memarkirkan sepedamotornya di Jalan Pelita. "Tadi memang kulihat bapak ini nyeberang. Mungkin bapak ini disambar kereta api bisnis yang dari Rantau," ujar salah seorang pria di lokasi kejadian.
“Setahuku, bapak itu kerja di PDAM bang," timpal Sulaiman Lubis (55), warga Jalan Gang Bersama, Kelurahan Lestari Kisaran Timur, yang ikut membantu petugas melakukan evakuasi jenazah korban ke RSUD HAMS Kisaran.
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Muhammad Rikki SIK, melalui Kanit Laka IPDA S Tambunan SH menerangkan bahwa korban ditabrak Kereta Api Bisnis Sri Bilah. Dari keterangan yang mereka himpun, korban merupakan pegawai PDAM Silau Piasa Asahan.
Diduga akibat benturan keras KA, lanjut Tambunan, kepala belakang sebelah kiri mengalami koyak lebar.
“Kita masih memintai keterangan saksi dan pihak PT KAI," ujar Kanit Laka IPDA S Tambunan, ketika ditemui di Ruang IGD RSUD HAMS.
Indra Lubis (43), saudara kandung korban mengatakan, selama hidupnya, korban sangat perhatian kepada adik-adiknya, meskipun mereka sudah sama-sama sudah berkeluarga.
"Baik kali abang kami ini. Orangnya gak pernah marah sama kami. Mudah-mudahan Allah melapangkan kuburannya," ucapnya dengan berurai air mata.
Usai mendapatkan perawatan, jasad korban selanjutnya dibawa menuju rumah duka. Rencananya, korban akan dikebumikan hari ini Jumat (26/8), usai salat zuhur, di pekuburan Muslim Jalan FL Tobing, Kisaran Timur.
Menurut salah seorang rekan korban di PDAM Silau Piasa, beberapa hari sebelum kejadian, korban menunjukkan gelagat yang tidak seperti biasanya. “Kemarin-kemarin dia ini suka nyanyi sendiri. Tadi pagi juga, kami padahal rapat itu jam 10 sama pimpinan, tadi kawan ini keluar kantor sambil senyum pas kutegor,” ujarnya seraya meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Dia menyebutkan bahwa pada bulan Juni 2017, korban akan memasuki usia pensiun. “Gitu lah kalau nahas ya..," ujar rekan kerjanya.
Ia mengungapkan, korban bekerja di PDAM Silau Piasa, ditempatkan di bagian lapangan. "Kawan unit kordinator hubungan pelanggan. Jadi memang jarang berada di kantor, biasanya di lapangan," ujar pria yang mengaku seumuran dengan korban. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment