TobaTimes-Siswa SMP Barlind School berinisial SY (15) diduga diperkosa sebelum dibunuh. SY ditemukan tewas di semak-semak di Jalan Djamin Ginting KM 14 Lingkungan II Sidomulyo, Medan Tuntungan, persisnya di sebelah Rajawali Futsal, Sabtu (13/8).
Berdasarkan informasi, korban yang diketahui tinggal di Perumahan Milala Tengah, Simpang Gardu, Pancur Batu ini disebut-sebut diperkosa sebelum dibunuh.
Korban diperkosa dalam kondisi datang bulan atau haid. Di punggung korban ditemukan pembalut bernoda darah.
”Pasti korban diperkosa sama pelakunya. Dan saat diperkosa, korban lagi datang bulan karena di punggungnya ditemukan pembalut wanita yang ada noda darahnya,” ujar salah seorang warga Jalan Djamin Ginting, KM 14, Lingkungan II, Desa Sidomulyo, Medan Tuntungan.
Warga juga menduga jika korban dan pelaku sempat duduk ngobrol di sekitaran lokasi. Pasalnya, di sana terlihat daun yang dijadikan alas duduk di tanah.
”Korban masih berontak saat diperkosa pelaku. Karena takut korban teriak, mungkin pelaku langsung menikam leher korban pakai pisau. Sebelum kabur pelaku memakaikan kembali celana pendek korban,” imbuhnya.
Kapolsek Delitua AKP Wira Prayatna belum bisa memastikan apa motif pembunuhan korban. Polisi masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah korban mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
”Masih terus kita selidiki. Saksi-saksi termasuk orang tua korban sedang kita periksa terus. Kita tunggu hasil keterangan pihak rumah sakit apakah ada tanda-tanda kekerasan seksual atau tidak,” ujar Wira.
Korban pertama sekali ditemukan oleh Yusnilawati (50), pedagang es kelapa yanh tak jauh dari lokasi. Melihat itu saksi mata langsung melaporkan ke kepala lingkungan setempat dan pihak kepolisian.
“Saat saksi mata menemukan, korban mengenakan kemeja warna biru kotak, dan dasar putih (baju sekolah SMP Barlind School). Ciri-cirinya rambut panjang lewat seleher, kulit putih, menggunakan tas berisi buku pelajaran,” ungkap Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Mardiaz menambahkan, di tubuh korban tedapat pisau yang menancap di leher sebelah kiri dengan gagang warna hitam. Dan korban juga luka pada jari kiri.
“Untuk motifnya masih dalam penyelidikan kita, beberapa orang saksi sudah kita mintai keterangan,” ungkap Mardiaz. (bbs/int)
Berdasarkan informasi, korban yang diketahui tinggal di Perumahan Milala Tengah, Simpang Gardu, Pancur Batu ini disebut-sebut diperkosa sebelum dibunuh.
Korban diperkosa dalam kondisi datang bulan atau haid. Di punggung korban ditemukan pembalut bernoda darah.
”Pasti korban diperkosa sama pelakunya. Dan saat diperkosa, korban lagi datang bulan karena di punggungnya ditemukan pembalut wanita yang ada noda darahnya,” ujar salah seorang warga Jalan Djamin Ginting, KM 14, Lingkungan II, Desa Sidomulyo, Medan Tuntungan.
Warga juga menduga jika korban dan pelaku sempat duduk ngobrol di sekitaran lokasi. Pasalnya, di sana terlihat daun yang dijadikan alas duduk di tanah.
”Korban masih berontak saat diperkosa pelaku. Karena takut korban teriak, mungkin pelaku langsung menikam leher korban pakai pisau. Sebelum kabur pelaku memakaikan kembali celana pendek korban,” imbuhnya.
Kapolsek Delitua AKP Wira Prayatna belum bisa memastikan apa motif pembunuhan korban. Polisi masih melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah korban mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
”Masih terus kita selidiki. Saksi-saksi termasuk orang tua korban sedang kita periksa terus. Kita tunggu hasil keterangan pihak rumah sakit apakah ada tanda-tanda kekerasan seksual atau tidak,” ujar Wira.
Korban pertama sekali ditemukan oleh Yusnilawati (50), pedagang es kelapa yanh tak jauh dari lokasi. Melihat itu saksi mata langsung melaporkan ke kepala lingkungan setempat dan pihak kepolisian.
“Saat saksi mata menemukan, korban mengenakan kemeja warna biru kotak, dan dasar putih (baju sekolah SMP Barlind School). Ciri-cirinya rambut panjang lewat seleher, kulit putih, menggunakan tas berisi buku pelajaran,” ungkap Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Mardiaz menambahkan, di tubuh korban tedapat pisau yang menancap di leher sebelah kiri dengan gagang warna hitam. Dan korban juga luka pada jari kiri.
“Untuk motifnya masih dalam penyelidikan kita, beberapa orang saksi sudah kita mintai keterangan,” ungkap Mardiaz. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment