TobaTimes-Menteri termuda di kabinet Swedia, Aida Hadzialic dilaporkan telah mengundurkan diri. Kemarin (13/8) menteri sekolah lanjutan, pendidikan dewasa, dan pelatihan kerja itu meletakkan jabatan karena ketahuan menyetir mobil dalam kondisi mabuk.
''Saya memilih melakukan ini (mengundurkan diri) karena saya sadar bahwa (kesalahan) yang saya lakukan seserius itu,'' papar perempuan 29 tahun tersebut. Sebelum mengumumkan pengunduran diri, Hadzialic minta izin kepada Perdana Menteri (PM) Stefan Lofven. Jumat (12/8), surat pengunduran diri politikus Social Democrat itu diterima pemimpin 59 tahun tersebut dan langsung disetujui.
Swedia merupakan salah satu negara Eropa yang punya aturan superketat soal mengemudi sambil mabuk. Di sana, jika level alkohol dalam darah mencapai 0,02 per mililiter, si pengemudi dianggap melanggar aturan. Itulah yang terjadi kepada menteri muslimah pertama Swedia tersebut pada Kamis (11/8). Saat mobilnya diberhentikan polisi, dia masih berada di bawah pengaruh alkohol.
Meski tidak membahayakan kendaraan lain atau terlibat kecelakaan, Hadzialic tetap dianggap bersalah. Sebab, dia nekat berkendara dalam keadaan mabuk. ''Itu kesalahan terbesar sepanjang hidup saya,'' sesal perempuan cantik itu sebagaimana dikutip Associated Press. Atas pelanggaran tersebut, wanita kelahiran Bosnia-Herzegovina itu terancam hukuman penjara maksimal enam bulan.
Saat polisi mencegatnya, Hadzialic baru saja menghadiri jamuan makan malam di Denmark, tepatnya di Kota Kopenhagen. Layaknya acara santap malam resmi di Eropa, anggur selalu disajikan sebagai penutup hidangan. (AP/AFP/Reuters/int)
''Saya memilih melakukan ini (mengundurkan diri) karena saya sadar bahwa (kesalahan) yang saya lakukan seserius itu,'' papar perempuan 29 tahun tersebut. Sebelum mengumumkan pengunduran diri, Hadzialic minta izin kepada Perdana Menteri (PM) Stefan Lofven. Jumat (12/8), surat pengunduran diri politikus Social Democrat itu diterima pemimpin 59 tahun tersebut dan langsung disetujui.
Swedia merupakan salah satu negara Eropa yang punya aturan superketat soal mengemudi sambil mabuk. Di sana, jika level alkohol dalam darah mencapai 0,02 per mililiter, si pengemudi dianggap melanggar aturan. Itulah yang terjadi kepada menteri muslimah pertama Swedia tersebut pada Kamis (11/8). Saat mobilnya diberhentikan polisi, dia masih berada di bawah pengaruh alkohol.
Meski tidak membahayakan kendaraan lain atau terlibat kecelakaan, Hadzialic tetap dianggap bersalah. Sebab, dia nekat berkendara dalam keadaan mabuk. ''Itu kesalahan terbesar sepanjang hidup saya,'' sesal perempuan cantik itu sebagaimana dikutip Associated Press. Atas pelanggaran tersebut, wanita kelahiran Bosnia-Herzegovina itu terancam hukuman penjara maksimal enam bulan.
Saat polisi mencegatnya, Hadzialic baru saja menghadiri jamuan makan malam di Denmark, tepatnya di Kota Kopenhagen. Layaknya acara santap malam resmi di Eropa, anggur selalu disajikan sebagai penutup hidangan. (AP/AFP/Reuters/int)
0 comments:
Post a Comment