TobaTimes-Dua tahun pisah ranjang bukan berarti Chin Po (41) tak peduli anak istri. Meski dituntut cerai, tetap saja dia kirim nafkah. Tapi apa lacur, sang istri malah ketahuan hamil 4 bulan.
Tak terima dengan ulah istrinya, Viviani (35), pria keturunan Tionghoa yang menetap di Jalan Perak, Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli ini melaporkan kasus perselingkuhan itu ke Polsek Medan Labuhan, Senin (15/8) siang.
Keterangan yang disampaikan Chin Po di kantor polisi, rumah tangga yang dibinanya sudah berlangsung 7 tahun dengan dikaruniai seorang anak yang kini berusia 6 tahun. Untuk menafkahi rumah tangganya, Chin Po berjualan sayur di Pasar Tradisional Jalan Meranti, Medan Petisah, sedangkan istrinya bekerja di salah satu pabrik di KIM.
Dengan kehidupan ekonomi sederhana, rumah tangga mereka terjalin dengan harmonis. Setelah 5 tahun menikah, sejak dua tahun belakangan ini, istrinya mulai memberikan sikap buruk dengan mengajak Chin Po bertengkar. Alasan yang menjadi keributan dalam rumah tangga itu adalah masalah ekonomi.
Padahal, Chin Po selalu mengalah dalam memberikan uang kepada istrinya dengan memberikan semua hasil dagangan. “Tapi sejak dua tahun ini selalu kurang uang yang saya kasih,” ungkap Chin Po.
Keributan itu selalu terjadi setiap pekan, bahkan istrinya selalu minta cerai. Atas nama anak masih kecil, Chin Po selalu mengalah dan menolak perceraian. Puncaknya, setahun lalu, istrinya mengajaknya bertengkar hingga mengusirnya dari rumah.
Tak mau masalah rumah tangganya itu berantakan, Chin Po memilih keluar dari rumah dengan menyewa kamar tak jauh dari rumah tempat tinggal istrinya.
“Walapun kami pisah ranjang, saya tetap kasih uang belanja dengan istri. Tapi, setiap kami jumpa istri saya selalu minta cerai. Tapi saya tak mau, karena masih mikiri anak masih kecil,” beber Chin Po.
Akhirnya, perilaku buruk istrinya mulai terbongkar, Senin (15/8) pagi. Chin Po yang berniat mengantar uang belanja kepada anaknya melihat perut istrinya telah membesar.
Kehamilan itu langsung ditanyakan pria turunan Tionghoa itu. Ternyata, wanita yang masih berstatus istrinya tersebut mengaku telah hamil 4 bulan dengan pria lain.
Mendengar itu, Chin Po terkejut. Keributan antara mereka pun tak terhindar.
“Tadi (kemarin, Red) saya datang ke rumah mau lihat anak. Selama ini saya selalu dilarang lihat anak. Saya lihat perut istri saya sudah besar, saya Tanya, dia ngaku hamil. Rupanya selama ini kerja lembur itu ternyata pergi dengan selingkuhannya,” ungkap Chin Po.
Untuk mengetahui siapa pria yang telah menghamili istrinya, Chin Po mencari informasi dari tetangga. Chin Po hanya bisa mengelus dada begitu mengetahui lelaki lain dalam hidup istrinya itu adalah seorang pemborong bangunan dan sudah sering datang ke rumah. “Pantasan selama ini minta cerai,” ulang bapak satu anak ini.
Tak pelak, Chin Po merasa kesal. Lantas, pria turunan Tionghoa ini melaporkan kasus perselingkuhan istrinya itu ke Polsek Medan Labuhan.
“Saya mau mereka berdua ditangkap karena dia masih status istri saya. Sekarang istri saya sudah hamil, padahal sudah dua tahun saya tidak pernah sama lagi dengan istri saya itu,” kesal Chin Po.
Pihak kepolisian yang telah mendengar keluhan Chin Po mengarahkan kasus yang menimpa dirinya untuk dilaporkan ke Polisi Masyarakat (Polmas) Kelurahan Kota Bangun.
Terkait sikap polisi itu, Chin Po tampaknya pasrah. Dia hanya berharap kepada istrinya untuk diberi izin melihat anak kandungnya. “Tadi saya mau melapor agar bisa melihat anak, kalau dilaporkan pasti istri saya bisa berikan izin,” jelasnya.
Di tempat terpisah, ternyata Viviani berselingkuh dengan seorang pemborong bangunan bernama Adi. Pria itu sudah membangunkan rumah untuk Viviani sebagai tempat tinggal bersama keluarganya.
“Sudah dibangun rumahnya dulu, sekarang rumahnya sudah besar. Jadi keluarga si Vivi di situ tinggal, soal perselingkuhan itu kami kurang tahu,” kata warga sekitar.
Rumah terbangun dengan permanen tampak berdiri di antara pemukiman tetangganya. Anehnya, para tetangga tak mau banyak bicara soal kehidupan rumah tangga dan soal perselingkuhan yang dilakukan oleh Viviani. “Kami kurang tahu, tanya aja langsung,” kata warga Tionghoa yang tak mau banyak bicara. (bbs/int)
Tak terima dengan ulah istrinya, Viviani (35), pria keturunan Tionghoa yang menetap di Jalan Perak, Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli ini melaporkan kasus perselingkuhan itu ke Polsek Medan Labuhan, Senin (15/8) siang.
Keterangan yang disampaikan Chin Po di kantor polisi, rumah tangga yang dibinanya sudah berlangsung 7 tahun dengan dikaruniai seorang anak yang kini berusia 6 tahun. Untuk menafkahi rumah tangganya, Chin Po berjualan sayur di Pasar Tradisional Jalan Meranti, Medan Petisah, sedangkan istrinya bekerja di salah satu pabrik di KIM.
Dengan kehidupan ekonomi sederhana, rumah tangga mereka terjalin dengan harmonis. Setelah 5 tahun menikah, sejak dua tahun belakangan ini, istrinya mulai memberikan sikap buruk dengan mengajak Chin Po bertengkar. Alasan yang menjadi keributan dalam rumah tangga itu adalah masalah ekonomi.
Padahal, Chin Po selalu mengalah dalam memberikan uang kepada istrinya dengan memberikan semua hasil dagangan. “Tapi sejak dua tahun ini selalu kurang uang yang saya kasih,” ungkap Chin Po.
Keributan itu selalu terjadi setiap pekan, bahkan istrinya selalu minta cerai. Atas nama anak masih kecil, Chin Po selalu mengalah dan menolak perceraian. Puncaknya, setahun lalu, istrinya mengajaknya bertengkar hingga mengusirnya dari rumah.
Tak mau masalah rumah tangganya itu berantakan, Chin Po memilih keluar dari rumah dengan menyewa kamar tak jauh dari rumah tempat tinggal istrinya.
“Walapun kami pisah ranjang, saya tetap kasih uang belanja dengan istri. Tapi, setiap kami jumpa istri saya selalu minta cerai. Tapi saya tak mau, karena masih mikiri anak masih kecil,” beber Chin Po.
Akhirnya, perilaku buruk istrinya mulai terbongkar, Senin (15/8) pagi. Chin Po yang berniat mengantar uang belanja kepada anaknya melihat perut istrinya telah membesar.
Kehamilan itu langsung ditanyakan pria turunan Tionghoa itu. Ternyata, wanita yang masih berstatus istrinya tersebut mengaku telah hamil 4 bulan dengan pria lain.
Mendengar itu, Chin Po terkejut. Keributan antara mereka pun tak terhindar.
“Tadi (kemarin, Red) saya datang ke rumah mau lihat anak. Selama ini saya selalu dilarang lihat anak. Saya lihat perut istri saya sudah besar, saya Tanya, dia ngaku hamil. Rupanya selama ini kerja lembur itu ternyata pergi dengan selingkuhannya,” ungkap Chin Po.
Untuk mengetahui siapa pria yang telah menghamili istrinya, Chin Po mencari informasi dari tetangga. Chin Po hanya bisa mengelus dada begitu mengetahui lelaki lain dalam hidup istrinya itu adalah seorang pemborong bangunan dan sudah sering datang ke rumah. “Pantasan selama ini minta cerai,” ulang bapak satu anak ini.
Tak pelak, Chin Po merasa kesal. Lantas, pria turunan Tionghoa ini melaporkan kasus perselingkuhan istrinya itu ke Polsek Medan Labuhan.
“Saya mau mereka berdua ditangkap karena dia masih status istri saya. Sekarang istri saya sudah hamil, padahal sudah dua tahun saya tidak pernah sama lagi dengan istri saya itu,” kesal Chin Po.
Pihak kepolisian yang telah mendengar keluhan Chin Po mengarahkan kasus yang menimpa dirinya untuk dilaporkan ke Polisi Masyarakat (Polmas) Kelurahan Kota Bangun.
Terkait sikap polisi itu, Chin Po tampaknya pasrah. Dia hanya berharap kepada istrinya untuk diberi izin melihat anak kandungnya. “Tadi saya mau melapor agar bisa melihat anak, kalau dilaporkan pasti istri saya bisa berikan izin,” jelasnya.
Di tempat terpisah, ternyata Viviani berselingkuh dengan seorang pemborong bangunan bernama Adi. Pria itu sudah membangunkan rumah untuk Viviani sebagai tempat tinggal bersama keluarganya.
“Sudah dibangun rumahnya dulu, sekarang rumahnya sudah besar. Jadi keluarga si Vivi di situ tinggal, soal perselingkuhan itu kami kurang tahu,” kata warga sekitar.
Rumah terbangun dengan permanen tampak berdiri di antara pemukiman tetangganya. Anehnya, para tetangga tak mau banyak bicara soal kehidupan rumah tangga dan soal perselingkuhan yang dilakukan oleh Viviani. “Kami kurang tahu, tanya aja langsung,” kata warga Tionghoa yang tak mau banyak bicara. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment