TobaTimes, Siantar - Aksi penjambretan semakin merajalela di Kota Pematangsiantar. Tidak memandang tempat dan waktu. Di lokasi jalan umum dan ramai masyarakat, pun para pelaku nekat beraksi.
Seperti dialami Rita Tampubolon (40), guru SMP Negeri 8, Jalan Pane. Usai mengajar dan hendak pulang ke rumahnya di Perumahan Tojai Baru, Kecamatan Siantar Sitalari, tas miliknya dijambret. Peristiwa itu berlangsung di Jalan Sutomo, Kecamatan Siantar Timur tepatnya di depan Paradep Taksi, Selasa (22/11) sekira pukul 13.30 WIB.
Ceritanya, saat itu Rita mengendarai sepedamotor Smash BK 6569 WN. Setibanya di Jalan Sutomo tepatnya di depan Paradep Taksi, Rita diserempet dua pria yang mengendarai sepedamotor jenis metik, dan merampas tas sandang milik Rita.
Akibat kejadian itu, Rita oleng dan hendak terjatuh dari sepedamotornya. Saat Rita berteriak minta tolong, tak seorang pun warga yang menghiraukan teriakan tersebut. Hingga akhirnya, Rita berusaha melakukan pengejaran terhadap pelaku, namun tidak membuahkan hasil.
“Saya terkejut saat diserempet pelaku. Mereka langsung merampas tas sandang saya. Saya pun berteriak minta tolong. Tidak ada warga yang menolong,” ujarnya.
Ia mengaku, di dalam tas tersebut terdapat uang Rp800 ribu, dua handphone dan surat-surat penting.
Kasubag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer melalui Kanit I SPKT Ipda Zulkarnaen, mengatakan tidak resmi menerima laporan korban.
“Kedatangan korban tidak membuat laporan resmi. Mereka hanya meminta dibuatkan surat keterangan hilang surat-surat atas kejadian jambret tersebut,” katanya. (TT/int)
Ilustrasi. |
Ceritanya, saat itu Rita mengendarai sepedamotor Smash BK 6569 WN. Setibanya di Jalan Sutomo tepatnya di depan Paradep Taksi, Rita diserempet dua pria yang mengendarai sepedamotor jenis metik, dan merampas tas sandang milik Rita.
Akibat kejadian itu, Rita oleng dan hendak terjatuh dari sepedamotornya. Saat Rita berteriak minta tolong, tak seorang pun warga yang menghiraukan teriakan tersebut. Hingga akhirnya, Rita berusaha melakukan pengejaran terhadap pelaku, namun tidak membuahkan hasil.
“Saya terkejut saat diserempet pelaku. Mereka langsung merampas tas sandang saya. Saya pun berteriak minta tolong. Tidak ada warga yang menolong,” ujarnya.
Ia mengaku, di dalam tas tersebut terdapat uang Rp800 ribu, dua handphone dan surat-surat penting.
Kasubag Humas Polres Siantar AKP Isril Noer melalui Kanit I SPKT Ipda Zulkarnaen, mengatakan tidak resmi menerima laporan korban.
“Kedatangan korban tidak membuat laporan resmi. Mereka hanya meminta dibuatkan surat keterangan hilang surat-surat atas kejadian jambret tersebut,” katanya. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment