9.12.16

Aek Kuasan Tercemar, Ikan-ikan Mati


TobaTimes, Pulau Rakyat - Sungai yang mengalir di Desa Bangun, Kecamatan Pulau Takyat, Asahan, yaitu Aek Kuasan, kini telah tercemar. Saat Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) melakukan penelusuran, ada ratusan ikan ditemukan mengambang.
Aek Kuasan diduga tersemar.
Penelusuran dilakukan FKPK bersama masyarakat Desa Bangun, Kecamatan Pulau Rakyat, Kamis (8/12), sekitar pukul 07.00 WIB. Lokasi pertama yang ditelusuri ke Sungai Unruk, tepatnya di Dusun I sampai Dusun V, Desa Bangun. Dari lokasi itu, ribuan ikan ditemukan mengambang di permukaan air sungai.

Baren Marpaung, salahseorang warga Dusun III, Desa Bangun Sanhat, menyebutkan, sudah pernah melaporkan dugaan bahwa Aek Kuasan telah tercemar ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan, ke kepala desa. Tapi hingga kini sama sekali belum ada tindakan tegas pemerintah. 

Ia mengatakan, kecurigaan bahwa Aek Kuasan telah tercemar itu bermula ketika melihat hampir setiap hari ikan ditemukan mengambang di Aek Kuasan.  

‘’Secara kasat mata saja kita sudah tahu kalau Aek Kuasan telah tercemar. Kalau tidak tercemar, mana mungkin ikan-ikan itu bermatian,” kata Baren sambil mengumpulkan bangkai ikan dari Aek Kuasan tersebut.

Ia mengatakan, jika Aek Kuasan tercemar, masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dengan mencari ikan di Aek Kuasan akan terancam. "Soal ini sudah tiga kali kita melapor, tapi tidak ada tindakan riil pemerintah,” sesal Baren.

Kepala Desa Bangun Amlan Simanjuntak mengaku, begitu mendapat laporan warga dia langsung meluncur ke lokasi. Setelah menemukan ada banyak ikan yang mengambang di permukaan air Aek Kuasan, Amlan mengimbau warganya agar tidak bertindak sendiri. 

Termasuk soal dugaan bahwa Aek Kuasan telah tercemar oleh limbah pabrik kelapa sawit (PKS) PT Varem, Amlan meminta agar warga menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut ke penegak hukum.

Atas laporan Kepala Desa Bangun, Kamis (8/12), Kanit Intel Polsek Pulau Raja IPTU G Silaban, langsung datang ke lokasi dan menemukan ada ribuan ikan mengambang di Aek Kuasan. Silaban tidak sendirian, tapi didampingi personel lainnya dan Babinsa Koramil 16 Pulau Raja Serda Mahdian.

Pagi itu, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FKPK) itu juga langsung melakukan penelusuran mencari tahu apa penyebab Aek Kuasan tercemar. Penelusuran juga dilakukan ke daerah Dusun V, sungai yang berdekatan di kolam penampungan limbah PKS PT Varem.

Setelah melakukan penelusuran, IPTU G Silaban mengimbau masyarakat menyerahkan persoalan ini ke Dinas Lingkungan Hidup (BLH) Asahan.

Salah seorang warga yang sering mencari ikan di Aek Kuasan, Sopian mengatakan sangat yakin bahwa Aek Kuasan telah tercemar limbah PKS PT Varem. Ia bahkan mengaku pernah melihat langsung ada cairan hitam dari tempat pembuangan limbah PKS PT Varem yang mengalir langsung ke Aek Kuasan.

‘’Saat itu saya lagi menjala dan terkejut saat melihat airnya hitam, bau lagi,” ucap Sopian. 

Warga yang ikut melakukan penelusuran ke Aek Kuasan mendesak kepala desa agar bangkai ikan yang ditemukan mengambang segera diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Asahan. Mereka mengatakan bahwa warga juga butuh makan, butuh hidup dan butuh biaya untuk pendidikan anak di sekolah.

‘’Sampai kapan kami pencari ikan ini dizolimi. Kalau Aek Kuasan terus-terusan tercemar, maka kami akan kehilangan mata pencaharian,” ucap Sopian dan diaminkan warga lainnya.

Sementara itu, Humas PT Varem Yusbar Manurung, ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengaku tidak tahu jika Aek Kuasan tercemar. ‘’Maaf, saya tidak tahu karena saya di luar,” ucap Yusbar singkat. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment