TobaTimes - Kecelakaan maut terjadi di Jalinsum Sibolga-Padangsidimpuan, tepatnya di KM 44 Dusun Parira, Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (1/2/20) lalu.
Jasad Eko saat ditangani di Rumah Sakit. |
Sementara seorang lainnya, Eko Satrio (16), yang juga warga Lingkungan IV Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, menghembuskan nafas terakhir sesaat setelah sampai di RSUD Pandan untuk memdapatkan perawatan medis.
Keterangan yang dihimpun dari saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa yang menewaskan siswa kelas II SMAN 1 Sibabangun ini bermula saat Honda Revo BB 2393 HL yang dikemudian Mery Hutapea melaju dari arah Sibolga menuju Padangsidimpuan. Sementara Honda Supra tanpa nomor polisi yang dikemudikan Soleh melaju dengan arah berlawanan.
Setiba di lokasi kejadian, Honda Supra yang melaju dengan kecepatan tinggi mengambil jalur sebelah kanan jalan. Soleh yang berboncengan dengan Eko Satrio tidak memperhatikan jika di depannya ada kendaraan yang juga sedang melaju berlawanan arah. Laga Kambing tidak bisa dielakkan. Ketiga korban tergeletak bersimbah darah.
Masyarakat yang melihat kejadian segera membawa korban ke Puskesmas Sibabangun untuk mendapatkan pertolongan medis. Oleh pihak Puskesmas Sibabangun, ketiga korban dirujuk ke RSUD Pandan akibat luka-luka yang diderita cukup serius. Eko Satrio menghembuskan nafas yang terakhir sekitar pukul 00.30 WIB setiba di RSUD Pandan.
Peristiwa laka lantas yang mengambil korban jiwa ini dibenarkan Kapos Lantas Pinangsori-Sibabangun, Bripka Dedy Sitompul. Ia menyebutkan jika peristiwa tersebut telah ditangani Unit Laka lantas Polres Tapteng.
"Kejadiannya sekitar pukul 21.00 WIB. Korban tewas sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ujarnya. (bbs/int)
0 comments:
Post a Comment