4.2.20

Alani Tuak, Darwin Sitorus Tewas Ditikam Markus Situmorang


TobaTimes - Darwin Sitorus (41), tewas mengenaskan setelah dibantai di tangkahan pasir Sei Dalu-dalu II, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih Batubara, Senin (3/2/20) dinihari sekira pukul 00.30 Wib.
Jasad Darwin Sitorus dimasukkan ke kantong jenazah.
Belum diketahui apa masalah antara keduanya. Namun Kepada polisi, Markus Situmorang yang menyerahkan diri sebagai pelaku, mengaku saat cekcok dirinya disiram air tuak oleh Darwin Sitorus.

Guston Gultom yang berada di lokasi ikut memprovokasi. "Bunuh, bunuh. Kalau enggak kau bunuh, kau yang ku bunuh," kata Gultom.

Diduga dalam keadaan mabuk, mendengar teriakan Gultom, Situmorang langsung emosi dan menusuk korban dengan belati yang sudah ada di pinggangnya.

Pelaku dikabarkan juga sering minum, makan di rumah korban yang merupakan pemilik warung

Istri korban Henny Sitohang mengatakan, dia tidak menyangka Markus Situmorang nekat membunuh suaminya.

"Padahal pelaku sering makan minum di rumah kami. Kok tega membunuh laki-ku? Aku minta karena dia bunuh suamiku, hukum mati jugaklah pelakunya,"ujar Henny Sitohang.

Setelah kejadian itu, Markus Situmorang menyerahkan diri ke Polsek Indrapura.

Informasi yang dihimpun, pertarungan maut itu terjadi setelah pelaku MS datang ke sana menemui seorang pria yang sedang berjaga malam di tempat itu.

“Jadi, waktu itu pelaku nanya di mana korban ini, karena katanya, dia baru saja disiram tuak oleh korban,” katanya.

Beberapa saat kemudian, MS dan teman-temannya langsung mengeroyok Darwin. Saat itulah MS mengeluarkan sebilah parang lalu menggorok leher Darwin.

Terkena sabetan parang, Darwin pun langsung menggelepar di lokasi, sementara para pelaku segera melarikan diri.

Petugas jaga malam yang tadi ditanyai MS langsung mendatangi istri Darwin Henni dan selanjutnya menghubungi polisi. Saat polisi tiba, Darwin ditemukan sudah tak bernyawa.

Pantauan wartawan, setelah melakukan olah TKP, personel Polres Batubara dan Polsek Indrapura mengamankan sejumlah barang bukti. Sebilah parang yang diduga menghabisi Darwin, ditemukan tak jauh dari jasadnya.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya lalu memasang police line. Jenazah Darwin kemudian dimasukkan ke kantong jenazah sebelum dibawa dengan ambulans ke RSUD Batubara.

Salah seorang warga sekitar mengatakan, para pelaku melakukan pengeroyokan karena selama ini Darwin disebut punya keahlian bela diri.

“Kalau satu lawan satu, pasti nggak tahan lah sama dia. Kalau nggak main keroyokan si pelaku itu, nggak mungkin korban kalah,” sebutnya.

Tak berselang lama, tiga terduga pelaku pengeroyokan yang menewaskan Darwin Sitorus di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Batubara, Senin (3/2/2020) dinihari diamankan polisi.

Kapolsek Indrapura AKP Mitha Natasya SH SIK, ketika dikonfirmasi Senin (3/2/2020) pagi membenarkan hal tersebut.

“Satu orang menyerahkan diri, dua pelaku lagi hasil pengembangan. Saat ini kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya. Pelaku pembunuhan diduga lebih dari 2 orang,” sebut Mitha.

Informasi yang dihimpun, ketiga terduga yang diamankan, salah satunya adalah MS yang diduga telah menyabetkan parang ke leher Darwin. Sedangkan 2 terduga lainnya yaitu JP dan GG, keduanya warga Desa Pematang Panjang.

“Saat ini, ketiganya masih menjalani penyidikan di Mapolsek Indrapura. Untuk motifnya, biar pimpinan nanti yang menjelaskan,” pungkasnya. (bbs/int)


0 comments:

Post a Comment