TobaTimes, Taput - Proyek bangunan rabat beton di Dusun VI Lumban Nainggolan, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, disesalkan warga Dusun VI Lumban Nainggolan karena pelaksanaannya terkesan asal jadi.
Ilustrasi. |
Salah seorang warga Lumban Nainggolan Op Talenta Nababan (66), Kamis (15/12 ) mengatakan, dalam pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut diyakini tidak sesuai, bahkan diduga jauh di bawah standar pekerjaan beton. Terutama dalam penggunaan campuran semen, pasir dan batu pecah sehingga hasilnya sudah banyak yang retak-retak dan ditambal sulam
Seperti yang terlihat secara kasat mata, campuran material yang dimaksud, selain jauh di bawah standar, batu yang digunakan tampak seperti bercampur lumpur. Akibatnya, bangunan tersebut tidak bermutu dan cepat rusak. Sehingga proyek tersebut hanya akan menghambur-hamburkan uang rakyat.
Hal serupa disampaikan pemerhati pembangunan di Taput Jefri Sianipar (51). Proyek rabat beton tersebut jelas proyek asal jadi dan akal-akalan saja. Untuk itu, dinas terkait seperti Inspektorat, Kepolisian dan Kejaksaan yang menangani penyimpangan proyek yang dibiayai pemerintah sudah sepatutnya turun ke lokasi dan mengusut proyek yang meyalahi itu.
Sementara itu, Camat Siborongborong Siasep Manalu saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan para kepala desa agar jangan sampai pekerjaan proyek pembangunan tersebut tidak sesuai RAB.
“Kerjakanlah sesuai ketentuan yang berlaku. Kita juga selalu memantau pekerjaan tersebut ke lapangan. Bila ada kecurangan atau pun kesalahan di lapangan, biarlah aparat pemeriksa yang memeriksa," sebut Siasep.
Sementara itu, Kepala Desa Paniaran Amran Nababan melalui pesan singkat SMS menyebutkan, akan memperbaikinya kembali. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment