13.12.16

Korupsi Laundry Dinkes Batubara 2013, Kejari Bidik Tersangka Lain


TobaTimes, Batubara - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batubara melalui Kasi Intel Asep Amaruddin SH MH mengungkapkan, dimungkinkan ada tersangka lain dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laundry pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Batubara 2013. Saat ini, kejari sedang mencari fakta-fakta yang menguatkan adanya keterlibatan tersangka lain.
Ilustrasi.
‘’Kita lihat nanti. Bila faktanya lengkap, bisa saja ada penambahan tersangka," kata Kasi Intel Asep Amaruddin, saat dikonfirmasi wartawan, melalui telepon selulernya, Senin (12/12). Asep menegaskan, pihaknya terus melakukan pengembangan kasus dugaan korupsi pengadaan mesin laundry pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Batubara 2013 tersebut.

Dalam proses pengembangan, masih kata Asep, pihaknya sedang mencari fakta-fakta yang menguatkan adanya keterlibatan nama calon lain, sehingga selanjutnya dapat menetapkan statusnya sebagai tersangka.

Seperti diberitakan, Kasi Pidsus Kejari Batubara Asepte Ginting SH mengatakan, kasus tersebut bergulir setelah adanya temuan BPK RI tahun 2014 atas Laporan Keuangan Pemkab Batubara tahun 2013. Dalam audit BPK RI, ditemukan indikasi mark up pada pengadaan laundry dengan pagu sebesar Rp1,1 miliar lebih, yang dikerjakan CV AP, dengan selisih harga yang berimbas pada kerugian negara mencapai Rp231 juta.

Sejauh ini, pihaknya telah memeriksa 18 orang saksi dan telah menetapkan dua tersangka yakni Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga mantan Kadis Kesehatan Asahan dr H dan Komisaris CV AP berinisial DEP.

Kasi Pidsus juga mengaku, saat penggeledahan dilakukan di Kantor Dinkes telah menyita sejumlah dokumen terkait kasus itu guna tindaklanjut penyidikan.

Berkenaan dengan kasus itu pula sejumlah elemen masyarakat meminta Kejari Batubara bekerja ekstra guna menuntaskan kasus tersebut agar penanganannya tidak terkesan berlarut-larut, apalagi kasusnya sudah menahun.

Pantauan wartawan di RSUD Batubara, beberapa unit mesin laundry mangkrak alias tak berfungsi. Sementara proses mencuci di ruang laundry, menurut sumber koran ini, masih menggunakan cara manual. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment