15.12.16

Gawat! RSUD Djasamen Siantar Tak Lagi Terima Pasien


TobaTimes, Siantar - Permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar sepertinya sudah mencapai klimaks. Betapa tidak, kini rumah sakit tersebut tak lagi menerima pasien, layaknya rumah sakit yang tutup. Pasien-pasien yang masuk langsung dialihkan ke rumah sakit lain.
Pintu ruang pendaftaran pasien RSUD Djasamen Saragih ditutup.
Seperti pantauan wartawan pada Rabu (14/12). Kemarin, situasi RSUD sangat sepi. Ruangan poliklinik juga terlihat sunyi. Tak ada seorang pun pasien di ruangan itu. Begitu pula dengan ruang rawat inap. Hampir seluruh ruangan tak berpenghuni.

Parahnya lagi, di depan pintu ruangan pendaftaran pasien, terdapat tulisan ‘tutup’. Tidak hanya itu, ada juga tulisan yang berisi pemberitahuan di sana.

Pemberitahuan yang dimaksud berisi pemberitahuan tentang pelayanan yang tidak dibuka. “Sehubungan dengan kondisi yang tidak kondusif, maka diberitahukan pelayanan yang tidak buka di RSUD Djasamen Saragih adalah penyakit dalam, penyakit anak, penyakit paru, penyakit THT, penyakit kebidanan/kandungan dan penyakit saraf.” Demikian tulisan pada pemberitahuan di sana.

Sementara pelayanan yang tetap buka adalah untuk penyakit jantung, penyakit kulit dan kelamin, penyakit mata, bedah, penyakit jiwa dan instalasi gawat darurat.

Dihubungi via telepon selulernya, dr Harlen Saragih, Wakil Direktur (Wadir) II RSUD membenarkan aksi mogok kerja para dokter yang masih berlanjut hingga saat ini. "Ada 60 dokter di sini, 99 persenlah itu mogok kerja," ungkapnya.

Harlen yang turut melakukan aksi mogok itu juga menegaskan, aksi tersebut akan terus berlanjut sampai tuntutan mereka dikabulkan. "Kita masih menunggu sikap Pemerintah Kota terhadap itu. Tuntutan kita masih tetap, kita ingin dr Ria Telaumbanua selaku Direktur Utama itu dicopot dari jabatannya," lanjutnya.

Disinggung mengenai penanganan pasien, Harlen mengatakan bahwa RSUD sudah mengalihkan pasien ke rumah sakit lain. "Kalau soal pasien, itu dialihkan ke rumah sakit lain. Kalau ada pun pasien yang baru masuk, langsung dialihkan juga," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, dr Ria Telaumbanua mengatakan bahwa jika ada Dokter yang tidak mau melayani, itu adalah hak dari dokter tersebut. "Dokter itupun tau sanksinya apa. Tapi kalaupun dia nggak mau melayani, ya itu hak dia. Untuk melayani itu, sebenarnya hak kita sebagai dokter, apapun yang terjadi. Apa yang mau saya lakukan? Saya buat ini salah, saya buat itu salah. Kalau kalian jadi direktur, apalah yang kalian lakukan?" ujarnya.

Disinggung terkait tindakan yang dilakukan terhadap dokter yang mogok kerja itu, dr Ria mengaku tidak mengetahui lagi apa yang harus dia lakukan. "Saya nggak tau soalnya apa alasan dia tidak melayani lagi. Tidak pernah disampaikan sama saya. Kita mau bilang apa. Semuanya kan sudah kita lakukan, kita sudah buat Perwa. Kalau masalah ketidakpuasan, gimana saya mau memuaskan?" ucapnya.

Terkait mogok kerja dokter itu, dr Ria juga menuturkan bahwa dirinya sudah mengantisipasi hal tersebut. "Sudah saya sampaikan, kita kan nggak boleh nggak melayani. Jadi langsung disampaikan kalau dokternya nggak melayani, supaya pasiennya bisa pergi ke rumah sakit lain berobat. Kita kan nggak boleh menelantarkan pasien," terangnya.

Ria juga meminta agar seluruh dokter menyampaikan langsung apa saja keluhannya. "Saya mengundang semua dokter beberapa kali. Atau kalau ada sesuatu yang lebih mereka tau daripada saya, kasih tau saja supaya kita laksanakan," harapnya.

"Saya staff di sini, kalau Pak Walikota bilang saya sebagai direktur di sini, ya saya kerjakan secara maksimal. Saya bertangggung jawab dengan pekerjaaan dan jabatan yang diberikan kepada saya," imbuhnya. (TT/int)

0 comments:

Post a Comment