Gapura perbatasan Paluta-Palas |
TobaTimes, Palas - Gapura di perbatasan dinilai cukup penting sebagai pintu gerbang masuk ke daerah ini. Hanya saja gapura yang dibangun di lokasi perbatasan Paluta-Palas ini tepatnya di Desa Sihaborgoan Dalan, Kecamatan Barumun Tengah, bagai bangunan tertinggal.
"Sudah memprihatinkan kondisi gapura ini sekarang. Lihat saja, Padang Lawas (tulisan Padang Lawas, red) sudah hilang kan?" kata Rabiul Siregar, warga Binanga, sambil menunjukkan gapura tersebut.
Memang, seharusnya tertulis kata "Selamat Datang di Kabupaten Padang Lawas" dalam gapura tersebut. Namun, nyaris tidak terlihat lagi huruf-huruf yang menerangkan ungkapan selamat datang tersebut.
Terkesan tidak ada perawatan untuk gapura. Sehingga kondisinya ibarat bangunan tertinggal. Bahkan, Rabiul khawatir, tulisan itu disalah artikan oleh orang-orang yang prihatin melihatnya.
Gapura ini, kata Rabiul, dibangun pada saat Basyrah Lubis masih menjabat sebagai Bupati Padang Lawas. Artinya, gapura itu sudah berdiri sejak bupati defenitif pertama di daerah ini. Ia memperkirakan, pembangunannya dilakukan tahun 2011.
Menurutnya, sangat penting dilakukan perbaikan terhadap gapura ini. Sebab, gapura menjadi pertanda gerbang masuk ke Padang Lawas. Tentu, sebagai gerbang masuk, perhatian orang akan banyak tertuju ke gapura.
"Kalau pintu masuknya bagus, orang berpikir dalamnya sudah bagus. Tapi, kalau pintu masuknya saja tidak diperhatikan, ya berarti menggambarkan banyak yang tidak terperhatikan," terangnya lagi. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment