19.9.17

Ngeri...! Dikira Boneka, Jala Nelayan Ini Ternyata Menjaring Mayat


TobaTimes - Seorang nelayan penjala ikan di tepi pantai Pandan, Tapanuli (Tapteng) terkejut bukan main pada Selasa (19/917) pagi. Ia menemukan mayat pria tanpa busana tersangkut pada jala ikannya. Awalnya ia mengira sebuah boneka. Namun setelah dilihat lebih dekat, ia sadar bahwa itu adalah sesosok mayat.

Mayat terjaring jala nelayan.
Riris Panggabean, si nelayan itu, sangat kaget atas temuannya. Dia lalu berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Tak lama, warga kemudian berbondong-bondong mengerumuni mayat. Setelah diperhatian seksama, warga ternyata mengenali mayat tersebut. Pria itu disebut-sebut sering mandi laut di tepi Pantai Pandan. "Itu laki-laki sering mandi laut di sini," kata seorang pria.

Kapolsek Pandan AKP P. Tambunan membenarkan hal itu. Berdasarkan data yang mereka kumpulkan, mayat pria itu diketahui bernama Ir Rachmad Tarihoran (57), warga Jalan Pulau Harapan, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Setelah menerima laporan atas temuan itu, polisi langsung membawa mayat ke Rumah Sakit Umum Pandan untuk dilakukan visum. "Setelah kita terima laporan, kita langsung terjun ke TKP. Mayat langsung kita bawa ke rumah sakit untuk divisum. Sekaligus menunggu keluarganya datang," ujar Tambunan kepada wartawan.

Menurut Kapolsek, pihaknya telah mendapatkan informasi dari pihak keluarga. Almarhum baru 6 bulan tinggal di Pandan, tepatnya di rumah saudara perempuannya di Jalan Padangsidempuan, tak jauh dari lokasi penemuan mayat. "Istri dan anaknya tinggal di Jakarta. Dia (almarhum) di sini baru sekitar 6 bulan," terangnya.

Dikatakan, sekira pukul 8.00 WIB, usai sarapan, pagi itu almarhum pamit hendak mandi laut di belakang Mesjid Raya Pandan. Kebiasaan itu memang rutin dilakukan almarhum setiap hari. Bahkan, warga sekitarpun sempat heran melihat almarhum mandi di laut sampai berjam-jam di pinggir pantai.

"Mungkin sambil refleksi, setiap hari dia mandi laut di belakang Mesjid Raya Pandan. Dekat pula dengan rumah itonya (saudara perempuannya). Memang setiap mandi, almarhum selalu telanjang. Warga pun sempat heran karena almarhum kalau mandi bisa sampai 2 jam," ungkapnya.

Belum diketahui pasti penyebab almarhum tenggelam. "Bisa saja karena keram tiba-tiba, kita belum tahu. Soal riwayat penyakitnya juga belum kita ketahui," ujar Kapolsek.

"Hasil visum, tidak ada luka bekas penganiayaan. Setelah di visum, jenazah dibawa keluarga untuk disemayamkan menunggu istri dan anak-anaknya tiba dari Jakarta," katanya lagi. (bbs/int)

0 comments:

Post a Comment