15.9.17

Wanita Itu Menangis dan Berguling-guling di Tanah


TobaTimes - Ratusan personel Satpol PP membongkar kamar petak di belakang warung kitik-kitik di ruas jalan Pantai Binasi, Kecamatan Sorkam Barat, Tapteng, Kamis (14/9/17). Seorang wanita setengah baya yang merupakan pemilik salah satu warung yang protes, tampak menangis sambil berguling-guling di tanah.

Personil Satpol PP melakukan pembongkaran warung kitik-kitik.
Wanita separuh baya itu meminta agar personel Sat Pol PP tidak membongkar kamar di belakang warungnya itu. “Jangan dibongkar, Pak. Tolong jangan dibongkar,” ujarnya sambil terus menangis dan berguling-guling.

Ironisnya, sejumlah warga yang turut menyaksikan pembongkaran itu justru tertawa dan mengejek kelakuan wanita itu. Salah seorang petugas meminta agar warga tidak menyoraki wanita itu dan membiarkan dia menangis dan berguluing-guling di tanah.

Pembongkaran dipimpin Kasat Pol PP Hikmal Batubara yang turut didukung oleh Denpom, Polres Tapteng dan Koramil. Eksekusi sejumlah kamar berukuran kecil yang berjejer di belakang warung minuman tersebut dilakukan setelah sebelumnya sudah mendapat surat teguran dan surat perintah bongkar.

Hikmal mengatakan, eksekusi pembongkaran sejumlah kamar kamar yang diduga tempat maksiat itu dilakukan berdasarkan surat teguran dan sesuai prosedur yang sudah dilayangkan kepada para pemili, yakni Hulman Pasaribu, Masda Hutabarat dan Unyil.

"Kita juga sudah lakukan penggerebekan. Kita lanyangkan surat kepada pemilik warung. Ada tiga pemilik yang sudah disurati agar melaksanakan pembongkaran kamar petak-petak di belakang pondok yang berada di lokasi jalan lintas Binasi ini. Namun mereka tetap bandel sehingga kita melakukan tindakan eksekusi. Kita juga dibantu oleh polisi militer, Polres Tapteng, Koramil 02 Sorkam, kapolsek, camat, lurah, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat. Yang kita bongkar adalah kamar petak di belakang pondok ini,” papar Hikmal.

Lurah Binasi Sulaiman Pasaribu mengatakan, pembongkaran lokasi pondok warung kitik-kitik itu atas laporan masyarakat tentang adanya praktik  prostitusi di sejumlah warung di Kelurahan Binasi.

"Pembongkaran ini atas adanya laporan warga yang resah adanya warung bentuk pondok menyediakan kamar kecil bagi pelanggannya. Atas laporan tersebut, maka dilaksanakan operasi untuk membersihkan lokasi di sepanjang jalan Pantai Binasi. Ini sudah meresahkan, masyarakat tidak senang, ya harus dibongkar. Pantai Binasi ini merupakan lokasi obyek wisata, jadi harus bersih dari maksiat,” tegasnya. (sumber: newtapanuli)

0 comments:

Post a Comment