20.8.18

Bus Masuk Jurang di Sipegepege, 6 Orang Meninggal


TT - Satu unit bus merek CV Sentosa bernomor polisi BK 7136 FY yang dicarter rombongan pesta terjun bebas ke jurang yang curam berbatu-batu di sekitar Jembatan Sipegepege, Desa Lumban Gaol Tengah, Kecamatan Nassau, Tobasa, Sabtu (18/8) lalu. Hingga Minggu sore (19/8), enam penumpang meninggal dunia.

Tim SAR mengevakuasi salah satu korban.
Menurut para korban yang selamat, bus itu berangkat dari Medan pada Jumat (17/8) malam, menuju Desa Sipange, Nassau, Tobasa. Tujuan keberangkatan adalah menghadiri pesta adat Sulang-sulang Pahompu (bukan pesta pernikahan seperti yang ramai tersebar di medsos).

Belum diketahui penyebab pasti bus itu terjun, tapi menurut salah seorang korban yang dirawat di RSUD Porsea, Rianto Sitorus, supir mereka kemungkinan mengantuk.
“Sampai di jembatan Sipege-pege sekira jam 06.00 Wib bus kami terjun ke jurang, kemungkinan supir kami mengantuk,” ujar Rianto sambil meringis kesakitan.

Dia menggambarkan kengerian yang terjadi pada subuh itu. Para penumpang berteriak histeris. Ada yang menjerit, menangis, memohon ampun pada Tuhan, dan selebihnya ia tidak tahu karena kejadiannya berlangsung seperti mimpi. Sampai kemudian ia menyadari sudah berada di rumah sakit.

Beberapa jam kemudian, peristiwa itu tersebar luas di medsos. Warga berbondong-bondong memberikan bantuan. Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian dan Kapolres Tobasa AKBP Elvianus Laoli juga ikut turun ke lokasi memimpin langsung proses evakuasi bus dan para korban yang dilakukan tim gabungan.

Tapi penyelamatan berlangsung sulit karena medan yang curam dan sempit. Hingga siang hari sekitar pukul 13.00 Wib, baru 18 orang yang berhasil dievakuasi, dua diantaranya meninggal dunia.

“Sampai sekarang, yang berhasil dievakuasi masih 18 orang. Di dalam bus masih ada korban 4 orang dengan posisi terjepit, yang diduga sudah meninggal. Namun informasi dari keluarga korban, ada 26 orang korban dalam kejadian ini,” kata Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian yang diwawancarai bersama Kapolres Tobasa AKBP Elvianus Laoli di lokasi kejadian sekitar pukul 14.00 Wib.

Bupati mengatakan, evakuasi bus dan korban yang jatuh 30 meter di bawah jembatan, sangat sulit. “Kondisinya, mobil terjepit dalam celah batu. Beberapa kali ditarik pakai kren dengan alat berat, belum berhasil,” katanya.

Kapolres menambahkan, informasi dari korban selamat, diduga ada korban yang hanyut saat keluar dari bus. “Informasinya, ada yang keluar saat kejadian. Namun tergelincir dan terbawa arus. Kita sudah lakukan pencarian, dan pasang jaring. Namun belum ditemukan,” ungkapnya.

Setelah bekerja keras, malam hari tepat pukul 21.00 WIB, bus pengangkut rombongan parboru itu baru berhasil diangkat menggunakan dua unit alat berat dan terali jembatan. Bus tersebut tampak diselimuti semak-semak yang terseret saat evakuasi. Dari dalam bus yang diangkat itu, ditemukan 3 korban tewas.

Informasi awal menyebutkan, di dalam bus tersebut ada 4 orang, sehingga 1 orang dinyatakan hilang. “Di dalam bus masih ada 4 orang korban yang sudah meninggal, posisinya terjepit. Tim sudah mengikat badan korban agar lepas dan jatuh ke sungai. Tapi hanya 3 ditemukan saat bus terangkat," kata Bupati Tobasa Ir Darwin Siagian Sabtu malam.

Lalu, Minggu (19/8) pagi, upaya pencarian korban terus dilakukan. Tim SAR diturunkan menyusuri sungai mulai dari titik awal kejadian hingga jarak 3,5 kilometer.

"Informasi jumlah penumpang belum pasti. Ada yang menyebutkan 26, ada yang menyebutkan 35 orang. Namun diyakini masih ada korban hilang. Diduga terbawa aliran sungai. Jadi sekarang kita turunkan dua tim melakukan pencarian di aliran sungai hingga jarak 3,5 km," tutur Torang M Hutahaean, Kepala Pos Pembantu Basarnas Danau Toba, Minggu pagi.

Upaya itu membuahkan hasil. Timsar berhasil mengevakuasi 1 orang korban meninggal saat menyusuri sungai. "Tadi pagi, tim berhasil menemukan satu korban berjenis kelamin wanita di dalam sungai. Dengan medan yang cukup sulit, evakuasi baru berhasil pukul 13.00 WIB," tutur  tutur Torang M Hutahaean.

Dia menjelaskan, korban ditemukan dengan posisi tersangkut kayu di aliran sungai, sekitar 2,3 kilometer dari lokasi kejadian di bagian hilir sungai. Upaya pencarian masih terus dilakukan hingga Minggu sore karena jumlah penumpang bus masih simpang siur.

Kepala BPBD Tobasa Herbet Pasaribu menambahkan, setelah proses identifikasi di Puskesmas Nassau, diketahui bahwa korban Romida br Simorangkir (59), alamat Balai Desa No 20, Dusun I, Helvetia Medan.

Herbet mengatakan, pendataan masih terus divalidkan, termasuk mengenai kepastian jumlah penumpang bus tersebut.

Hingga Minggu sore, jumlah penumpang bus yang sudah berhasil dievakuasi berjumlah 22 orang. Sebanyak 16 orang ditemukan selamat dan dirawat di rumah sakit terdekat, yaitu RSUD Porsea dan RSUD Balige. Sedangkan 6 orang ditemukan meninggal dunia dan masih dalam proses pemberangkatan jenazah ke rumah duka masing-masing di Medan.

"Jumlah penumpang bus tersebut masih belum akurat. Hari ini kita coba data ulang dengan menemui seluruh keluarga korban," ujar Kasat Lantas AKP Lambok S Gultom, Minggu sore. (newtapanuli.com/int)

0 comments:

Post a Comment