TobaTimes, Taput - Naas dialami keluarga Parlindungan Pakpahan (58). Hujan yang tiba-tiba deras disertai petir, diduga mengalami korsleting dengan kulkas di rumah itu, sehingga tujuh orang tersengat dan dilarikan ke Puskesmas Kecamatan pangaribuan, Kabupaten, Tapanuli Utara.
Salah seorang korban ditanam di lumpur menghindari panas petir. |
Menurut informasi, Parlindungan Pakpahan akan melaksanakan acara syukuran di rumahnya, karena merasa senang dimana menantunya perempuan sedang mengandung (hamil) tujuh bulan.
Bagi adat Batak daerah itu, hal tersebut sering dilaksanakan bertujuan untuk memohon Pertolongan Tuhan, agar diberikan kesehatan dan keselamatan bagi keluarga yang sedang mengandung dan juga anak yang sedang di nanti-nanti kelahirannya.
Pada saat acara sedang berlangsung, huran deras turun di sertai dengan petir. Waktu itu istri pemilik rumah yang bernama, Marlina Aritonang berdiri di dekat kulkas, dan tiba-tiba merasa tubuhnya kepanasan yang datang dari kulkas yang dekat dengannya. Lalu Marlina menjerit sehingga suaminya Parlindungan Pakpahan menolong dan ikut terkena sengatan listrik. Suaminya berusaha membuka kulkas dan setelah terbuka, dari dalam kulkas keluar cahaya dan sinar sehingga mengena kepada lima orang lagi yang berada di dalam rumah tersebut.
Setelah warga mengetahui kejadian tersebut, lalu warga berdatangan untuk menolong dan melaporkan ke Polsek Pangaribuan. Warga memberikan pertolongan pertama kepada korban dengan cara mengubur badan korban ke dalam lumpur atas nama Marlina Aritonang, Elda Pakpahan, Hotmida Pakpahan, Hotti Harianja. Sedangkan korban Parlindungan Pakpahan dan Doni Pakpahan hanya diberikan minum obat tradisinal berupa air putih yang di campur dengan mesiu peluru senjata api, dan korban James Pakpahan sempat di rawat di Puskesmas.
Menindaklanjuti hal tersebut Kapolres Taput AKBP Dudus HD SIK melalui Kasubag Humas Aiptu Walpon Baringbing, Senin (24) membenarkan kejadian tersebut.
“Saat ini ketujuh orang korban sudah membaik dan sudah di rumah masing-masing untuk dilakukan perawatan keluarga dan untuk istirahat,” jelas Baringbing melalui telepon seluler. (TT/int)
0 comments:
Post a Comment